Kamis, 26 Mei 2016

Nanoteknologi sebagai Teknologi Masa Depan

Nanoteknologi sebagai Teknologi Masa Depan

Nanoteknologi  dapat diartikan dengan teknologi dengan skala nano (seper milyar), jadi nanoteknologi merupakan suatau teknologi yang dihasilkan dari pemanfaatan sifat-sifat molekul atau struktur atom apabila berukuran nanometer.Pertama kali konsep nanoteknologi diperkenalkan oleh Richard Feynman pada sebuah pidato ilmiah yang diselenggarakan oleh American Physical Society di Caltech (California Institute of Technology), 29 Desember 1959. dengan judul “There’s Plenty of Room at the Bottom”. Richard Feynman adalah seorang ahli fisika dan pada tahun 1965 memenangkan hadiah Nobel dalam bidang fisika. Istilah nanoteknologi pertama kali diresmikan oleh Prof Norio Taniguchi dari Tokyo Science University tahun 1974 dalam makalahnya yang berjudul “On the Basic Concept of ‘Nano-Technology’,” Proc. Intl. Conf. Prod. Eng. Tokyo, Part II, Japan Society of Precision Engineering, 1974.“

Pada tahun 1980an definisi Nanoteknologi dieksplorasi lebih jauh lagi oleh  Dr. Eric Drexler melalui bukunya yang berjudul “Engines of Creation:  The coming Era
      of Nanotechnology”. Nano teknologi itu sendiri adalah pembuatan dan penggunaan materi atau devais pada ukuran sangat kecil. Materi atau devais ini berada pada ranah 1 hingga 100 nanometer (nm). Satu nm sama dengan satu-per-milyar meter (0.000000001 m), yang berarti 50.000 lebih kecil dari ukuran rambut manusia. Saintis menyebut ukuran pada ranah 1 hingga 100 nm ini sebagai skala nano (nanoscale), dan material yang berada pada ranah ini disebut sebagai kristal-nano (nanocrystals) atau material-nano (nanomaterials).

Skala nano terbilang unik karena tidak ada struktur padat yang dapat diperkecil. Hal unik lainnya adalah bahwa mekanisme dunia biologis dan fisis berlangsung pada skala 0.1 hingga 100 nm. Pada dimensi ini material menunjukkan sifat fisis yang berbeda; sehingga saintis berharap akan menemukan efek yang baru pada skala nano dan memberi terobosan bagi teknologi. Dengan membuat zat hingga berukuran sangat kecil, sifat dan fungsi zat tersebut bisa diubah sesuai dengan yang diinginkan. Semua benda yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari tersusun dari atom-atom berukuran nano. Bahkan makhluk hidup, termasuk manusia, juga tersusun dari atom-atom. Karakteristik/sifat dari semua benda itu sangat bergantung pada susunan atom-atomnya. Sehingga, sedikit saja susunan struktur atomnya diubah, karakteristik suatu benda bisa berubah drastis. Inilah konsep utama dalam nanoteknologi.

Sejarah mencatat bahwa teknologi menentukan peradaban manusia, mulai dari zaman batu, copper age, bronze age, iron age ketika penggunaan besi dan baja sangat meluas, era polimer saat banyak kebutuhan manusia terpenuhi lewat ditemukannya polimer, yang terjadi setelah perang dunia pertama, dan kelak akan datang era nanoteknologi, yang dengan banyak keunggulannya mampu memberikan terobosan bagi permasalahan dan kebutuhan dunia saat ini.

Banyak diantara aplikasi nanoteknologi ini sudah masuk pasar komersial yang mungkin beberapa dari kita sudah merasakan manfaatnya.Produk-produk olahraga seperti rangka sepeda, raket, dan tongkat baseball ada yang dicampur dengan carbon nanotube yang 100 kali lebih rigid dan 6 kali lebih ringan daripada baja. Beberapa perusahaan pakaian sudah mengeluarkan produk berbahan kain anti noda yang tahan berbagai macam cairan dan kotoran padat seperti bulu hewan, debu, dan lain-lain.
Beberapa gadget sudah menggunakan teknologi Organic Led Emitting Displays (OLED) yang dibuat dengan menumpuk lapisan berskala nano dari bahan polimer organik yang mampu mengeluarkan cahaya diantara elektroda. Jenis layar ini lebih ringan, lebih terang, dan lebih jelas daripada LCD yang umum saat ini. Masih banyak lagi produk berbasis nanoteknologi lainnya yang sudah masuk pasar.
Dalam pemurnian air juga sudah ada yang menggunakan menggunakan nanofilter hingga menarik logam beracun arsen dari air menggunakan nanopartikel besi (Fe). Bidang kesehatan menjadi salah satu yang paling banyak dibahas, atau disebut juga dengan nano-medicine.Mulai dari hal sederhana seperti nanopartikel perak untuk antibakteri, nanolipoblockers untuk mencegah kolesterol membentuk plak di pembuluh darah, hingga deteksi dan penyembuhan kanker.